Translate

Minggu, 29 November 2015

RAYUAN BASAHASA ARAB

Dik, saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan Saktah hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar. Aku di matamu mungkin bagaikan Nun Mati di antara idgham Billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada. Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang. Jika Mim Mati bertemu Ba disebut ikhfa Syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta. Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-tiba semua itu seperti Idgham Mutamaatsilain melebur jadi satu. Cintaku padamu seperti Mad Lazim. Paling panjang di antara yang lainnya. Setelah kau terima cintaku, hatiku rasanya seperti Qalqalah Kubro. Terpantul-pantul dengan keras. Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu. Sayangku padamu seperti Mad Thobi’I dalam quran. Buanyaaakkk beneerrrrr. Semoga dalam hubungan, kita ini kayak idgham Bilaghunnah ya, cuma berdua, Lam dan Ro’. Layaknya Waqaf Mu’annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya, dia atau aku ? Meski perhatianku ga terlihat kaya Alif Lam Syamsiah, cintaku padamu seperti Alif Lam Qomariah, terbaca jelas. Dik, kau dan aku seperti Idghom Mutajanisain. Perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tapi berlainan sifatnya. Aku harap cinta kita seperti Waqaf Lazim, terhenti sempurna di akhir hayat. Sama halnya dengan Mad ‘Aridh dimana tiap mad bertemu Lin Sukun Aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu. Layaknya huruf Tafkhim, namamu pun bercetak tebal di fikiranku. Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro’ saja, begitu juga aku yang hanya untukmu. Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti Mad Aridlisukun.

Kamis, 28 Mei 2015

Wajar aku bertahan karena sayang. Dan lebih wajar lagi jika aku lelah dan memilih untuk.pergi. Tergantung elonya. Kalau elo senyum, gue bakal senyum. Kalo elo cuek, gue ya udah biasa. Simple. Jangan berbohong kepada dia yg percaya padamu, dan jangan percaya dia yang pernah berbohong kepadamu #ngaco
Habis putus, musuhan. Kalau gak musuhan, ya kaya orang gak pernah kenal gitu. Padahal, pernah saling membahagiakan. Lucu memang.

Jumat, 05 Desember 2014

Pada akhirnya, kitalah yang harus memilih apa yang terbaik untuk hidup kita. bagiku, mencintaimu adalah pilihan terbaikku .
bukan karena terpaksa alasan kita hidup di dunia ini , tapi karena kita terbiasa menjalani hidup dengan ikhlas .

Rabu, 26 November 2014

Terkadang kita perlu mundur untuk melihat masa lalu kita agar mendapat masa depan yang jauh lebih indah , seperti ketapel , perlu di tarik ke belakang agar dapat melontar